Senin, 07 Juni 2010


Surya Fachrizal, satu dari 12 relawan yang ikut rombongan Freedom Flotilla to Gaza kondisinya kian membaik. Jurnalis majalah Hidayatullah ini bahkan sudah dapat berkomunikasi langsung dengan keluarganya.

Keluarga yang ditemui mengaku sedikit lebih tenang dan senang mengetahui Surya sudah berada di Amman, Yordania setelah kemarin, Minggu 6 Juni 2010 lepas dari Israel.

"Kemarin, dia (Surya) menghubungi kami, katanya sudah di Amman, Yordania," kata Euis Hidayat, istri Surya dengan mata berkaca-kaca. Surya tiba di Amman dengan menggunakan helikopter bantuan pemerintah Yordania.

Tidak banyak yang dibicarakan, hanya sekitar lima menit, tetapi dalam percakapan dengan keluarga Surya meyakinkan istrinya bahwa kesehatannya berangsung membaik pascaoperasi.

"Hanya lima menit kami berkomunikasi, Surya mengaku kondisinya sudah lebih baik meskipun masih lemah. Suaranya pelan, tapi semakin membaik karena sekarang sudah berada di Yordania," jelas, ibu anak dua itu.

Dalam pembicaraan singkat, Surya juga sempat menceritakan kenapa bisa ditembak tentara Israel. Menurut Surya waktu itu, dia tengah mengambil gambar seorang relawan yang ditembak. Tidak kuasa melihat relawan yang ditembak hingga tewas, Surya berusaha menghampiri dan menolong relawan itu. "Tapi, niat Surya justru dipandang beda oleh tentara Israel, Surya pun ditembak di bagian dada kanan, dekat bahu," tutur istri Surya.

Ditanya kapan akan kembali ke Indonesia, Surya melalui istrinya mengaku belum mengetahui pasti, masih menunggu informasi dari kedutaan besar di Amman.

Disaat yang sama, staf Departemen Luar Negeri (Deplu) Nurhasanah juga menghubungi Euis dan memberi kabar bahwa Surya sudah dievakuasi ke Yordania. "Dari Deplu menghubungi ke sini dan memberitahu kabar suami saya," tegasnya.urya Fachrizal, satu dari 12 relawan yang ikut rombongan Freedom Flotilla to Gaza kondisinya kian membaik. Jurnalis majalah Hidayatullah ini bahkan sudah dapat berkomunikasi langsung dengan keluarganya.

Keluarga yang ditemui VIVAnews, Senin 7 Juni 2010 mengaku sedikit lebih tenang dan senang mengetahui Surya sudah berada di Amman, Yordania setelah kemarin, Minggu 6 Juni 2010 lepas dari Israel.

"Kemarin, dia (Surya) menghubungi kami, katanya sudah di Amman, Yordania," kata Euis Hidayat, istri Surya dengan mata berkaca-kaca. Surya tiba di Amman dengan menggunakan helikopter bantuan pemerintah Yordania.

Tidak banyak yang dibicarakan, hanya sekitar lima menit, tetapi dalam percakapan dengan keluarga Surya meyakinkan istrinya bahwa kesehatannya berangsung membaik pascaoperasi.

"Hanya lima menit kami berkomunikasi, Surya mengaku kondisinya sudah lebih baik meskipun masih lemah. Suaranya pelan, tapi semakin membaik karena sekarang sudah berada di Yordania," jelas, ibu anak dua itu.

Dalam pembicaraan singkat, Surya juga sempat menceritakan kenapa bisa ditembak tentara Israel. Menurut Surya waktu itu, dia tengah mengambil gambar seorang relawan yang ditembak. Tidak kuasa melihat relawan yang ditembak hingga tewas, Surya berusaha menghampiri dan menolong relawan itu. "Tapi, niat Surya justru dipandang beda oleh tentara Israel, Surya pun ditembak di bagian dada kanan, dekat bahu," tutur istri Surya.

Ditanya kapan akan kembali ke Indonesia, Surya melalui istrinya mengaku belum mengetahui pasti, masih menunggu informasi dari kedutaan besar di Amman.

Disaat yang sama, staf Departemen Luar Negeri (Deplu) Nurhasanah juga menghubungi Euis dan memberi kabar bahwa Surya sudah dievakuasi ke Yordania. "Dari Deplu menghubungi ke sini dan memberitahu kabar suami saya," tegasnya.urya Fachrizal, satu dari 12 relawan yang ikut rombongan Freedom Flotilla to Gaza kondisinya kian membaik. Jurnalis majalah Hidayatullah ini bahkan sudah dapat berkomunikasi langsung dengan keluarganya.

Keluarga yang ditemui VIVAnews, Senin 7 Juni 2010 mengaku sedikit lebih tenang dan senang mengetahui Surya sudah berada di Amman, Yordania setelah kemarin, Minggu 6 Juni 2010 lepas dari Israel.

"Kemarin, dia (Surya) menghubungi kami, katanya sudah di Amman, Yordania," kata Euis Hidayat, istri Surya dengan mata berkaca-kaca. Surya tiba di Amman dengan menggunakan helikopter bantuan pemerintah Yordania.

Tidak banyak yang dibicarakan, hanya sekitar lima menit, tetapi dalam percakapan dengan keluarga Surya meyakinkan istrinya bahwa kesehatannya berangsung membaik pascaoperasi.

"Hanya lima menit kami berkomunikasi, Surya mengaku kondisinya sudah lebih baik meskipun masih lemah. Suaranya pelan, tapi semakin membaik karena sekarang sudah berada di Yordania," jelas, ibu anak dua itu.

Dalam pembicaraan singkat, Surya juga sempat menceritakan kenapa bisa ditembak tentara Israel. Menurut Surya waktu itu, dia tengah mengambil gambar seorang relawan yang ditembak. Tidak kuasa melihat relawan yang ditembak hingga tewas, Surya berusaha menghampiri dan menolong relawan itu. "Tapi, niat Surya justru dipandang beda oleh tentara Israel, Surya pun ditembak di bagian dada kanan, dekat bahu," tutur istri Surya.

Ditanya kapan akan kembali ke Indonesia, Surya melalui istrinya mengaku belum mengetahui pasti, masih menunggu informasi dari kedutaan besar di Amman.

Disaat yang sama, staf Departemen Luar Negeri (Deplu) Nurhasanah juga menghubungi Euis dan memberi kabar bahwa Surya sudah dievakuasi ke Yordania. "Dari Deplu menghubungi ke sini dan memberitahu kabar suami saya," tegasnya.

0 komentar:

Posting Komentar