Kamis, 03 Juni 2010


Bagi pengantin baru atau pasangan yang tlah lama menika atau lagi buat keluarga yang mau menambah buah hati,Salah satu resolusi di awal adalah setidaknya pasangan anda mengikuti tips yang kami anjuran . Setelah cukup lama kami menantikan, mudah-mudah tahun ini kami bisa menimang buah hati yang merupakan wujud dari cinta kami berdua.

Ada saja obrolan dari yang serius sampai yang seronok tentang bagaimana mencetak keberhasilan. Dibawah ini saya tulis beberapa tips yang konon super duper manjur. Saya (dan suami) siy belum terbukti berhasil, tapi kami mencobanya … hehehe …

Katanya, posisi saat berhubungan memegang peranan penting tertanamnya benih di rahim. Katanya, waktu orgasme dan ejakulasi menentukan jenis kelamin.

Ini detailnya :

* Menghitung masa subur. Normalnya, siklus menstruasi adalah 28 hari. Lakukan hubungan sebelum masa ovulasi. Hal ini dilakukan karena sperma bisa tetap berada di dalam rahim dan saluran telur selama 2-3 hari sementara telur hanya bertahan 12-24 jam setelah dilepaskan. Berhubungan seks sebelum masa ovulasi ibarat sperma sebagai pengantin laki-laki yang menanti mempelai perempuan. Heheeh. Lakukan hubungan seks beberapa hari setelah menstruasi berakhir. Idealnya adalah hari ke-10, hari ke-12 dan hari ke-14. Hal ini dilakukan selain memberikan waktu untuk sperma terproduksi dengan baik, juga memberi waktu untuk pembuahan sebelumnya.
*

* Posisi. Konon, posisi laki-laki di atas adalah ideal terjadinya pembuahan karena posisi ini adalah yang paling memungkinkan mengantarkan sperma pada serviks. Tapi pada kondisi “tidak biasa”, seperti seorang teman saya yang posisi rahimnya menggantung *saya kurang mengerti dengan kondisi ini tapi saya sering mendengar* katanya posisi doggy style sangat membantu, sementara untuk posisi rahim normal, posisi ini paling tidak mendukung terjadinya pembuahan karena posisi rahim yang bertolak belakang dengan terjadinya peluncuran sperma.
*
* Banyak orang tua *entah nenek, bude, ibu* bilang gunakan bantal saat melakukan hubungan seks. Bukan, bukan berhubungan seks dengan bantal dijadiin sex-toy hehehe … ngertilah maksud saya ! Setelah melakukan hubungan seks, gunakan bantal untuk mengganjal pinggul. Hal ini membantu sperma mengalir dari terkumpul di rahim. Berbaring sekitar 15-30 menit sambil rileks juga sangat membantu. Ada seorang teman pria yang cerita, setelah melakukan hubungan seks, dia mengangkat kaki istrinya tinggi-tinggi. Kalau saya, tidak akan melakukan hal itu. Pertama, karena tentu tidak nyaman. Kedua, masa’ siy kita tega setelah suami mengalami kepuasan masih disuruh kerja keras ngangkat kaki? Please deh …
*
* Pagi, siang, sore, atau malam hari ??? Banyak yang bilang pagi hari kualitas sperma lebih bagus. Tapi pagi hari biasanya kita terganggu dengan “bau naga” … hehehe ngaku aja !!! Sewangi-wanginya nafas pagi hari lah !!! Idealnya, bangun dulu, cuci muka dan gosok gigi, baru bercinta. Tapi biasanya sudah malas duluan hehehe … Idealnya adalah malam hari, karena biasanya mood juga baik *atau saat mood tidak baik, kegiatan bercinta bisa membuat mood membaik!!!* dan setelah melakukan hubungan seks bisa langsung berbaring, tidur, dan hal ini membantu terjadinya pembuahan.
*

* sexbedLast but not least, ini yang masih jadi perdebatan. Tentang jenis kelamin. Katanya, kalau mau dapat cowok, si suami harus banyak konsumsi daging. Kalau cewek, konsumsinya sayur-sayuran. Kualitas konsumsi mempengaruhi sperma dalam menentukan jenis kelamin. Dokter saya juga bilang, katanya kalau mau dapat jenis kelamin cowok, saat orgasme harus duluan si istri, baru setelah itu suami ejakulasi. Katanya lagi, posisi miring kanan dan kiri ikut juga menentukan jenis kelamin.Bagi pemula, mau cowok atau cewek, yang penting lahir sehat Selengkapnya...

Pakta baru ditemukan bahwa apabila pria jarang ngesek maka
Hormon testosteron atau hormon seks pria umumnya menurun seiring bertambahnya usia. Tapi seorang ahli berpendapat, pria yang tidak melakukan hubungan seks selama 3 bulan pun dapat mengalami penurunan testosteron secara drastis yang kadarnya seperti anak-anak.


Banyak orang yang berpikir bahwa testosteron rendah adalah sesuatu yang mempengaruhi pria yang sudah tua. Namun, ternyata testosteron tak hanya berkaitan dengan usia. Bahkan, pria usia 30 hingga 40 tahun merupakan mangsa dari testosteron rendah.

"Setelah 3 bulan tanpa seks kadar testosteron dapat turun secara dramatis, hampir sama dengan kadar testosteron pada anak-anak," ujar Emmanuele A. Jannini, profesor endokrinologi dari Universitas L'Aquila di Italia, seperti dilansir dari NationalGeograph Selengkapnya...