Selasa, 06 Juli 2010


Barisan wanita anti pemerinta diSomalia mengadakan unjukrasa dengan membawa senapan otomatis AK -47.Para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan membawa tanda berbahasa Inggris menuduh Misi Uni Afrika di Somalia, atau AMISOM, kekuatan militer penjaga perdamaian dukungan pemerintah, membunuh orang.
protes itu menyusul unjuk rasa pro-pemerintah Jumat lalu dan bentrokan terbaru antara milisi Islam garis keras dan pasukan pemerintah yang menewaskan puluhan orang.

Somalia tidak memiliki pemerintahan yang stabil sejak tahun 1991, dan hari ini, kelompok militan Islam berperang melawan pemerintah dalam upaya untuk menerapkan suatu bentuk lebih ketat hukum Islam, atau syariah.

Presiden Somalia Sheikh Sharif Sheikh Ahmed memimpin didukung PBB Pemerintah Federal Transisi lemah, atau TFG, yang berjuang melawan al Shabaab, kelompok Islam fundamentalis selaras dengan al Qaeda.

Ahmed pernah seorang tokoh moderat senior di Uni Pengadilan Islam, sebuah aliansi yang mencakup al Shabaab dan bermesin di Somalia selama enam bulan di tahun 2006 sebelum digulingkan oleh pasukan Ethiopia.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi memperkirakan bahwa lebih dari 200.000 warga Somalia terpaksa meninggalkan rumah mereka tahun ini, dengan sebagian besar sisa dalam batas-batas negara karena pos-pos pemeriksaan yang dijaga ketat dan kesulitan dalam mengakses transportasi keluar.

0 komentar:

Posting Komentar